Marshanova Andesra Dukung Peringatan Koto Tuo Lautan Api Sebagai Momentum Sejarah Kemerdekaan

Limapuluh Kota, Balaiwartawan.com – Marshanova Andesra, SH.MH anggota DPRD Limapuluh Kota dari Fraksi Partai PAN, menyatakan dukungannya terhadap peringatan peristiwa Koto Tuo Lautan Api sebagai momentum penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, yang dilaksanakan di Jorong Koto Tuo Nagari Koto Tuo Kec Harau, Selasa, 10/06-2025

Peristiwa Koto Tuo Lautan Api, yang terjadi pada 10 Juni 1949, merupakan bagian dari kisah epik Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berlangsung selama masa Agresi Belanda II. Pada hari itu, langit Koto Tuo berwarna merah diiringi suara-suara tembakan akibat bentrokan antara pejuang kemerdekaan dan tentara Belanda. Delapan warga menjadi martir, dan ratusan rumah dibakar oleh tentara kolonial.

Marshanova Andesra memahami pentingnya melestarikan dan mengenang peristiwa sejarah yang telah membentuk identitas bangsa. “Koto Tuo Lautan Api adalah bagian tak terpisahkan dari perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan,” ujarnya.

Dengan dukungannya, Marshanova Andesra berharap peringatan Koto Tuo Lautan Api dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, tentang nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Dukungan ini juga diharapkan dapat memperkuat semangat patriotisme dan nasionalisme di semua kalangan masyarakat Nagari Koto Tuo dan Limapuluh Kota pada umumnya.

“Karena baru pertama kali peringatan peristiwa Koto Tuo Lautan Api ini di pemerintahan saya, mungkin ada unsur-unsur masyarakat yang tidak terangkul. Kedepan, insya Allah lebih semarak dari ini. Semoga antusias masyarakat dalam memperingati peristiwa ini lebih dari semangat pejuang Koto Tuo Lautan Api yang dulu,” ucap Wali Dion Isnaini, SE.

“Acara peringatan Koto Tuo Lautan Api adalah rangkaian peringatan Hari Bela Negara berdasarkan Kepres No. 28 tahun 2006. Hendaknya Nagari Koto Tuo memperoleh perhatian lebih dari Pemkab 50 Kota, seperti Peristiwa Situjuah dan Koto Tinggi. Apalagi Koto Tuo adalah nagari penyangga ibukota Kabupaten 50 Kota, Sarilamak, sehingga masalah tapal batas dengan Kota Payakumbuh dapat diselesaikan. Saya berharap ada pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat Koto Tuo yang gugur pada 10 Juni 1949, dan menjadikan Koto Tuo Lautan Api sebagai agenda rutin Kabupaten,” ucap Hilmi Dt Maro Sati, tokoh Niniak Mamak Nagari Koto Tuo.

Turut hadir Bupati Limapuluh Kota H. Safni Sikumbang, Anggota DPRD Provinsi Aida, Kepala OPD, Camat, Niniak mamak, alim ulama bundo kanduang beserta pemuda/i. (Agus Suprianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *