Ponpes Al-Huffazh Sesalkan Penutupan Akses ke Pesantren, Santri Harus Lewat Pematang Sawah

Limapuluh Kota, Balaiwartawan.com- Aksi penutupan jalan menuju Pondok Pesantren Alhuffazh pada hari Sabtu, 14 Februari 2025 di Jorong Koto Baru Nagari Sariak Laweh Kec Akabiluru. Kronologis kejadian, sopir bus sekolah secara tidak sengaja menyenggol pagar salah satu rumah warga saat terburu-buru mengantar anak-anak ke sekolah. Insiden tersebut memicu ketegangan dan perdebatan antara sopir dan pemilik rumah.

Setelah selesai mengantar anak-anak, warga yang merasa tidak senang dengan kejadian tersebut mengambil tindakan dengan menutup akses jalan. Menanggapi hal ini, perwakilan pondok pesantren bersama sopir yang bersangkutan segera turun tangan untuk menyampaikan permintaan maaf kepada pemilik pagar.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak pondok juga langsung mengutus tukang untuk memperbaiki kerusakan, mengingat kondisi jalan yang sempit sering kali menyebabkan kejadian serupa.

“Pada prinsipnya, setiap kerusakan yang terjadi tetap menjadi tanggung jawab pihak pondok, dan perbaikan pun telah dilakukan. Namun, meskipun pagar telah diperbaiki dan permintaan maaf telah disampaikan, warga tetap merasa tidak puas dan bersikeras menutup akses jalan,” ujar Kepala Yayasan AlHuffas, Ustad Edi, Kamis (13/2).

Situasi ini akhirnya melibatkan pihak kepolisian dan Wali Nagari. Setelah dilakukan mediasi, warga bersedia membuka kembali akses jalan, namun hanya untuk sementara waktu.

Selanjutnya, warga mengundang perwakilan Yayasan dan Buya melalui Surat Nomor: 141/28/WN-SL/II/2025 tanggal 10 Februari 2025 untuk menghadiri rapat guna membahas permasalahan ini lebih lanjut. Namun, pada saat yang bersamaan, Yayasan dan Buya sedang menghadapi kondisi yang tidak memungkinkan untuk menghadiri rapat.

“Istri saya sedang dalam masa pemulihan pasca melahirkan dan masih dalam perawatan. Salah satu putri saya akan melangsungkan pernikahan pada hari Sabtu, sehingga terdapat kesibukan dalam persiapannya”, ujar Pendiri Yayasan, Ustad Zul.

Sementara itu Ketua Yayasan Ustad Edi juga dalam kondisi sakit dan tidak memungkinkan untuk mengikuti rapat yang dijadwalkan pada Rabu malam.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, pihak Yayasan secara resmi mengajukan permohonan kepada Wali Nagari melalui Surat Nomor: 072/MMAH/YAH/II/1446H/2025M tanggal 11 Februari 2025 agar rapat dapat ditunda hingga minggu depan. Namun, pihak warga tetap mengadakan rapat sesuai jadwal yang mereka tentukan, tanpa mengindahkan permohonan mediasi dari pihak Yayasan”, ucap Ustad Asep.

Menurut Ustad Asep, keputusan warga untuk tetap melaksanakan rapat tanpa mempertimbangkan permohonan penundaan dari pihak Yayasan menunjukkan kurangnya itikad baik dalam mencari solusi yang adil dan bijaksana. Hal ini berpotensi menghambat proses dialog yang konstruktif serta memperpanjang ketegangan antara kedua belah pihak.

Dengan beredarnya surat pemberitahuan dari hasil rapat warga Nagari Sariak Laweh pada Rabu malam yang berbunyi akses jalan dari SDN 01 Sariak Laweh menuju kampung peradaban UZMA mulai hari Jum’at 14 Februari 2025 ditutup, kecuali untuk masyarakat Jorong Koto Baru khususnya masyarakat Nagari Sariak Laweh pada umumnya.

Akibat ditutupnya akses jalan menuju Ponpes Al Hufas seluruh santri dan santriwati yang lagi puasa menempuh jalan sawah, jalan sawah yang becek mengakibatkan santri banyak yang terjatuh.

Pihak Yayasan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah dan mufakat, dengan tetap mengedepankan prinsip keadilan, keterbukaan, serta mencari solusi yang tidak merugikan salah satu pihak. Oleh karena itu, diharapkan adanya ruang komunikasi yang lebih kondusif serta kesediaan semua pihak untuk berdiskusi dengan kepala dingin demi kepentingan bersama. (Agus Suprianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar